Pada televisi yang pemakaiannya lebih dan satu tahun, umumnya banyak solderan komponen pada PCB-nya yang sudah retak-retak atau lepas sama sekali. Pada kerusakan solderan, tidak perlu melakukan penggantian komponen.
Selain itu TV usia tua bisa juga mengalami putus jalur PCB, kerusakan putus jalur sangat sulit ditemukan daripada retak dan longgar solderan. Hanya dengan kejelian dan kemahiran teknisi saja kerusakan putus jalur PCB bias diperbaiki hanya dengan menyambung atau membuat kabel jumper antara jalur PCB yang putus.
Gangguan TV Akibat Retak dan Longgar Solderan
TV yang sangat mudah mengalami gangguan solderan umumnya TV produksi China. TV produksi dari negara China kwalitas timah solderannya sangat buruk. Juga pada kaki-kaki komponen yang dialiri arus besar seperti IC penguat dan transistor penguat daya, tidak dilengkapi dengan komponen anti retak pada setiap kaki-kakinya. Meskipun ada juga TV produksi Jepang yang mengalami kerusakan solderan tapi pada umumnya sudah berusia lebih dari 5 tahun masa pemakaiannya.
PCB Mesin TV Tampak Atas
Cara mendeteksi kerusakan akibat solderan yang longgar agak berbeda dengan pemeriksaan akibat kerusakan komponen. Ciri-ciri kerusakan pada solderan: televisi hidup jika diketok-ketok, layar hanya segaris, baik horizontal maupun vertikal. Namun. ketika diketok atau dibiarkan lama, televisi baik sendiri, tapi rusak lagi. Secara garis besar, dapat dilihat pada gejala berikut.
- Televisi mati. Ketika diketok-ketok hidup, tapi jika telah lama hidup. lalu mati lagi. Bagian yang perlu disolder ulang adalah bagian power supply
- Layar gelap, tapi jika dibiarkan gambar normal. Namun, kadang-kadang gelap lagi (jika heater tidak menyala). Periksa bagian heater, G2, dan ABL (FBT)
- Layar segaris horizontal. Jika diketok. layar membuka normal kiri dan kanan (tidak membuka atas dan bawah). Periksa semua titik solderan bagian penguat vertical
- Layar segaris vertikal. Jika diketok, layar membuka normal atas dan bawah (tidak membuka kiri dan kanan). Periksa bagian pembelok horizontal, kapasitor di sekitar transistor penguat horizontal, dan yoke.
- Sinyal gambar dan sinyal suara tidak kuat. Periksa bagian AFT, tuner, dan VT
- Suara hilang dan timbul. Periksa bagian penguat suara
- Sinyal RGB kadang ada, kadang tidak ada. Solderan bagian input CRT
PCB Mesin TV Tampak Bawah
Solderan yang akan diulang (resoldering) bergantung pada permasalahan yang muncul. Sebagai contoh, gambar jelek jika konektor antena disentuh atau digoyang-goyang ini berarti, ada komponen yang longgar. Tentunya yang berhubungan langsung dengan konektor antena tersebut, bisa saja solderan komponen di dalam tuner. Begitu seterusnya untuk kerusakan bagian lain. Jadi, tidak harus mengganti komponen.
Jadi kesimpulannya, untuk menangani kerusakan TV akibat kendor dan retaknya solderan pada kaki komponen, pekerjaan kita tidak seharusnya mensolder ulang semua kaki-kaki komponen pada PCB TV. Tapi cukup hanya memperhatikan gejala kerusakannya dan arahkan mata solder dimana bagian TV yang menjadi komponen yang mempengaruhi kerusakan tersebut. Solder ulang bagian kaki komponen yang terindikasi menimbulkan gejala kerusakan.
PCB pada RGB di belakang CRT
Secara sepintas kita cukup memperhatikan kaki-kaki komponen utama yang sering mengalami kendor dan retaknya solderan secara cepat dimana komponen-komponen IC dan Transistor yang mempunyai heatsink sering mengalami keretakan solderan. Misalnya kaki-kaki IC vertical, transitor horizontal, IC penguat suara, dan transistor regulator atau power supply.
Kaki Transistor pada RGB sering Longgar Solderan
Meskipun jarang terjadi kaki-kaki IC kroma juga perlu disolder ulang. Tapi setelah disolder perlu pengecekan ulang dengan multitester hubungan antara kaki-kakinya jangan sampai ada yang terhubung oleh timah solder karena kaki-kaki IC kroma sangat rapat. Setelah dipastikan tidak ada kaki-kaki IC kroma yang saling berhubungan satu dengan yang lain, pengetesan TV baru boleh dilakukan.
Pada kaki-kaki FBT atau Flyback sering juga mengalami keretakan solderan. Kaki B+ dan C pada FBT sering mengalami keretakan dan longgarnya solderan dan diperlukan solder ulang.
Gangguan Akibat Putus Jalur PCB
Gejala kerusakan akibat putusnya jalur pada PCB hampir sama denga gejala akibat retak dan longgarnya solderan. Secara visual antara kerusakan putus jalur dan retaknya solderan sangat sulit dibedakan.
Kita bisa mengetahui dan bisa menebak kalau kerusakan putus jalur PCB setelah melakukan solder ulang semua komponen yang diduga retak solderan sudah kita resolder kembali tetapi kerusakan masih juga tidak terselesaikan.
Untuk menyelesaikan masalah putus jalur caranya juga sama dengan penyelesaikan masalah dengan retaknya solderan yaitu dengan melihat gejaga kerusakan yang ditimbulkannya dan pekerjaan kita langsung mengarah ke komponen bagian yang mengalami kerusakan tersebut. Tapi bedanya disini kita berusaha mencari dimana letak jalur yang putus tersebut dan menyambungkannya.
Putus jalur pada PCB TV akan mudah ditemukan pada jalur disekitar kaki komponen yang rusak atau komponen yang sering dicopot. Komponen yang rusak bias menyebabkan jalur terbakar dan putus, sedangkan komponen yang dicopot bias menyebabkan jalur terputus akibat kurang telitinya teknisi saat mencopot komponen sehingga merusak jalur PCB TV.
Cara Menemukan Putus Jalur PCB TV
Ada dua cara yang bias dilakukan untuk menemukan putus jalur PCB yaitu :
Cara pertama yaitu dalam kondisi TV mati dan tidak terhubung ke jalur listrik. Dengan menggunakan multitester di skala Ohmmmeter lakukan pengujian antara jdua titik alur-jalur yang saling berhubungan yang kita curigai putus. Arahkan penunjuk pada skala x1 Ohm dan kalibrasi jarum Ohmmeter pada multitester pada 0 Ohm. Hasil pengukuran jalur yang baik jarum akan menunjukkan hasil 0 Ohm atau jarum menyimpang kekanan secara penuh. Hasil pengukuran jalur PCB putus maka jarum tidak menunjukkan hasil 0 Ohm atau jarum tidak menyimpang penuh atau tidak bergerak sama sekali, artinya ada hambatan antara dua titik di jalur PCB yang sama atau seharusnya terhubung.
Cara kedua yaitu dalam posisi TV hidup. Cara kedua ini perlu kehati-hatian karena TV dalam keadaan ON. Teknisi perlu hati-hati karena ada tegangan tinggi pada papan PCB dan FBT, juga jangan sampai ada kaki-kaki komponen yang saling bersentuhan saat melakukan pengukuran yang bias mengakibatkan TV bertambah rusak sebagai akibat ada komponen yang rusak.
Cara kedua ini kita menggunakan alat ukur tengan yaitu Voltmeter DC pada multitester. Arahkan penunjuk ke angka sesuai dengan batas ukur tegangan yang diperlukan. Misalnya kita mau ukur tegangan pada bagian vertical TV cukup arahkan ke angka 50V. Pada pengukuran tegangan, tempelkan pencolok hitam (-) ke ground, ground bias di cari pada bagian PCB yang bersentuhan dengan heatsink atau pada kaki negative kapasitor elektrolit.
Lalu hubungkan pencolok merah (+) ke dua titik bagian jalur yang sejalur yang diduga putus dengan memindahkan secara bergantian pencolok merah kedua titik tersebut sedangkan pencolok hitam tetap di ground (-). Bandingkan hasil pengukuran tegangan kedua titik sejalur tersebut, jika hasilnya sama artinya jalur masih baik tapi jika hasilnya beda artinya jalur PCB tersebut putus.
Jika lokasi titik jalur putus tersebut ditemukan segeralah menyambungkannya dengan membuat sehelai kabel jumper yang menghubungkan kedua titik tersebut. Kerusakan putus jalur PCB sangat sulit ditemukan dan hanya teknisi yang mahir dan berpengalaman saja yang mudah menemukannya, kecuali kita mempunyai keberuntungan sehingga mudah untuk menemukannya secara tidak sengaja.