Salah satu jenis kerusakan yang sulit diperbaiki pada TV adalah kerusakan protek. Hal ini menjadi lebih sulit jika TV yang mengalami kerusakan tersebut adalah TV Sanyo, karena memperbaikinya membutuhkan keahlian yang sangat tinggi. Untuk memperbaiki kerusakan protek TV Sanyo, diperlukan pemahaman yang mendalam tentang pemrograman serta pin protek TV Sanyo IC la76818a atau bahkan IC la76931.
Apa Fungsi Protek pada TV ?
Jadi, apa sebenarnya fungsi protek pada televisi? Fungsinya utama adalah untuk mencegah kerusakan pada televisi agar tidak menyebar ke bagian lain di dalam TV. Caranya adalah dengan mematikan fungsi rangkaian yang menyalakan televisi.
Sebenarnya, yang diuntungkan dengan adanya protek ini adalah konsumen karena penggantian bagian yang rusak tidak akan merembet ke bagian lainnya. Namun, yang mengalami kesulitan dengan adanya protek ini adalah para teknisi service karena menjadi lebih sulit untuk menemukan titik kerusakan.
Namun, jika perbaikan dilakukan oleh teknisi service resmi dari merek televisi yang bersangkutan, maka akan lebih mudah untuk menemukan kerusakan karena mereka sudah memiliki titik ukur sensor protek yang jelas dan didukung dengan diagram TV yang akan sangat membantu dalam penelusuran kerusakan.
JENIS-JENIS PROTEKSI
1. Proteksi Tegangan Lebih Arus Besar (OverVoltage 1)
Jenis proteksi ini digunakan untuk melindungi perangkat dari bahaya petir atau kenaikan tegangan AC_IN. Ciri proteksi terhadap petir adalah adanya kabel yang terhubung dari GND tuner ke “titik yang tidak terhubung” di dekat konektor input AC_IN. Prinsip dasarnya adalah menggunakan kapasitor dengan tegangan maksimum yang tinggi.
Kabel tersebut dihubungkan ke jalur PCB yang disediakan untuk lintasan elektron/tegangan menuju ke jalur listrik input. Jika ada tegangan yang melebihi kapasitasnya, maka tegangan/elektron tersebut akan langsung dialirkan ke jaringan listrik.
Proteksi arus besar lainnya adalah proteksi tegangan AC_IN, menggunakan komponen sejenis zener tegangan AC (DIAC), pada komponen ini dapat dibaca tegangan kerjanya. Komponen ini ditempatkan secara paralel terhadap AC_IN dan setelah sekring. Jika ada tegangan yang melebihi batas komponen ini maka komponen akan konslet dengan sendirinya, dan sekring akan putus. Komponen ini memiliki bentuk fisik yang mirip dengan kapasitor tegangan tinggi, dan umumnya berwarna biru muda.
2. Proteksi Tegangan Lebih Arus Kecil (OverVoltage 2)
Fungsi proteksi ini adalah untuk mendeteksi tegangan yang berlebihan pada titik yang disensor. Komponen utama yang digunakan biasanya adalah dioda zener. Dioda zener akan menghasilkan tegangan selisih jika dialiri arus secara mundur atau terbalik. Skema berikut menjelaskan cara kerja proteksi ini:
Pada skema di atas, tegangan output (VOUT) dihasilkan dari perhitungan VIN – VZ. VZ adalah tegangan kerja dari zener. Rumus tersebut hanya merupakan penyederhanaan dan tidak termasuk elemen R LOAD.
Dari rumus tersebut, dapat disimpulkan bahwa jika ada tegangan output (VO), berarti tegangan input telah melebihi tegangan yang ditentukan (VZ). Oleh karena itu, jika terdapat tegangan output, maka dapat disimpulkan bahwa proteksi telah berfungsi.
3. Proteksi Tidak Ada Tegangan (NoVoltage)
Proteksi ini berbeda dengan proteksi Over Voltage, karena proteksi ini berfungsi untuk mendeteksi keberadaan tegangan pada suatu titik. Skema berikut menjelaskan cara kerja proteksi ini:
VIN adalah tegangan stabil yang biasanya sebesar tegangan VCC ic program (5V atau 3V3). Tegangan VIN melalui R_PULL_UP dan menjadi tegangan VOUT. Persyaratan utama dari sensor ini adalah tegangan VOUT tidak boleh melebihi V_DIPROTEK. R_LOAD adalah beban pada tegangan yang disensor.
Cara kerjanya cukup sederhana, jika tidak ada tegangan yang disensor, maka dioda akan mengalirkan arus dan VOUT akan menurun nilainya (akibat R_LOAD). Derajat penurunan tegangan VOUT itulah yang akan dideteksi. Sebaliknya, jika ada tegangan pada titik yang disensor, maka tegangan VOUT akan tetap stabil karena tegangan yang disensor tidak akan melampaui dioda (kecuali jika dioda proteksinya bocor atau rusak). Kesimpulannya, jika tidak ada tegangan yang terdeteksi, maka proteksi telah berfungsi.
4. Proteksi Suhu Lebih (OverThermal)
Pada rangkaian TV modern, proteksi ini sudah terintegrasi dalam komponen aktif seperti STR-Wxxxx. Cara kerjanya sangat sederhana, yaitu dengan mendeteksi jika suhu kerja telah melebihi titik proteksinya.
5. Proteksi Emisi Sinar X (X-RayProtection)
Salah satu emisi yang tidak diinginkan dari tabung elektron adalah emisi sinar-X. Secara alami, tabung elektron akan menghasilkan sinar-X pada tingkat tertentu yang masih dianggap aman. Namun, jika tegangan kerja pada tabung melebihi batas normalnya, jumlah emisi sinar-X yang dihasilkan juga akan meningkat dan menjadi berbahaya bagi pengguna.
Pada CRT modern, telah dilengkapi dengan protektor layar yang bertujuan untuk mengurangi emisi tersebut. Tidak hanya tegangan HV yang mempengaruhi tingkat emisi, tetapi tingkat kecerahan layar juga dapat mempengaruhi jumlah emisi sinar-X yang dihasilkan.
Selain pemasangan protektor layar, tegangan HV yang digunakan untuk memasok CRT juga harus disensor. Karena sulit untuk men-sensor tegangan HV yang sangat tinggi pada TV 14 inci sekitar 20 kilovolt, maka digunakan kaki ABL dari TFB sebagai pengganti. Prinsip kerjanya adalah bahwa tegangan ABL akan selalu mengikuti tingkat kecerahan layar. Jika layar terang, maka CRT akan menarik banyak elektron, sehingga tegangan ABL juga akan turun. Sebaliknya, jika layar gelap, tegangan ABL akan naik. Yang disensor adalah titik minimum dari tegangan ABL dan tidak boleh kurang dari level minimum yang ditentukan.
Selain tegangan ABL, proteksi sinar-X juga menggunakan proteksi OverVoltage yang menyensor tegangan sekunder TFB, seperti tegangan Heater. Sensor yang dipasang pada titik arus katoda juga dapat difungsikan sebagai proteksi sinar-X, seperti pada pin 5 IC RGB out (TDA6107) yang merupakan sensor IK (arus katoda). Prinsip kerjanya adalah mengeluarkan tegangan yang serupa dengan ABL tetapi dengan tingkat yang terbalik, semakin terang layar, semakin tinggi tegangannya.
6. Proteksi Sinkronisasi
Jika tidak ada sinyal video, perangkat TV akan secara otomatis menghasilkan sinyal SandCastle (gambar semut/pasir) yang akan ditampilkan. Frekuensi free running (horisontal dan vertikal) diset pada nilai-nilai tertentu tergantung pada model dan jenis IC-nya. Namun, jika ada sinyal video, pemisah sinkronisasi (sync separator) akan menyesuaikan frekuensi-frekuensi tersebut berdasarkan sinyal sinkronisasi yang dibawa oleh video.
Jika gagal dalam penyinkronan, maka secara otomatis akan terjadi proteksi. Sinkronisasi vertikal membutuhkan pulsa vertikal out, sedangkan sinkronisasi horisontal membutuhkan sinyal AFC dari TFB. Tujuan sinkronisasi adalah untuk mengunci frekuensi osilator freerunning tersebut berdasarkan sinyal video yang masuk. Proteksi sinkronisasi umumnya sudah terintegrasi dalam IC jungle/osilator.
Pin Protek TV Sanyo IC La76818a Yang Paling Tepat
Titik Dari TV Sanyo Protek Dynamic
Perlu diketahui bahwa TV Sanyo memiliki skematik yang berbeda dengan berbagai merek TV lain yang beredar di pasaran. Beberapa perbedaan tersebut antara lain:
- TV Sanyo memiliki skematik yang lebih kompleks terutama pada TV Sanyo Dynamics Series. Hal ini disebabkan karena TV tersebut menggunakan 2 IC yaitu IC croma LA76818A dan juga IC program LC863440.
- TV Sanyo lebih menonjol dalam hal tegangan b+ flyback. Pada umumnya, TV menggunakan tegangan sebesar 115 volt, namun pada TV Sanyo ini menggunakan tegangan hingga 130 volt.
- Titik proteksi pada TV Sanyo terletak di bagian sensor, sehingga dibutuhkan kejelian dalam mencarinya. Jika titik proteksi tidak dapat ditemukan, maka titik kerusakan juga tidak dapat diketahui dengan pasti dan menyulitkan proses perbaikan TV.
- Untuk mencari titik kerusakan pada TV Sanyo, dibutuhkan penggunaan multitester digital. Hal ini karena multitester digital lebih efektif dalam mencari titik proteksi dibandingkan dengan multitester analog.
- Untuk memperbaiki TV protek, kita harus mengetahui pin protek pada IC programnya terlebih dahulu. Jika tidak, maka proses perbaikan akan menjadi sulit dan tidak efektif. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui pin protek sebelum memperbaiki masalah yang terjadi pada TV Sanyo.
Pin Protek Tv Sanyo IC La76818a dan Dynamic Series
Salah satu cara untuk memperbaiki TV Sanyo dynamic series adalah dengan mengetahui pin IC-nya terlebih dahulu. Seperti yang telah diketahui sebelumnya, TV Sanyo memiliki 2 pin yang digunakan untuk memperbaiki TV jika terjadi kerusakan. Berikut beberapa fakta mengenai pin protek dari TV Sanyo:
- Sensor yang digunakan terletak pada beberapa titik yang berbeda, sehingga jika jenis chasis berbeda, sistem kerjanya juga akan berbeda. Namun, semua sensor akan mengirimkan sinyal ke master proteksi yang sama.
- TV Sanyo 14 inci menggunakan tegangan b+ 130 volt yang tidak berasal dari flyback, sehingga tegangan normalnya cukup tinggi dibandingkan dengan TV pada umumnya.
- Sensor protek biasanya terdapat di out regulator, out vertikal, output X-RAY, output heater, serta output 180 volt d489.
Mengatasi masalah TV protek pada TV Sanyo cukup rumit dan membingungkan, oleh karena itu penting untuk mempelajarinya dengan baik dan setidaknya memahami gambaran skemanya agar tidak terlalu awam mengenai media elektronik.